Kota Pekalongan merupakan warisan budaya masa lalu dan sebagai Ibukota Karesidenan pada jaman kolonial sampai dengan masa kemerdekaan yang mempunyai banyak peningalan - peninggalan bersejarah berupa gedung Pemerintahan pada masa kolonial berupa Kantor Pembantu Gubernur/Residen, Rumah Dinas Pembantu Gubernur/ Residen, Lembaga Pemasyarakatan, Kantor Pelabuhan, Kantor Pos dan Giro, Stasiun Kereta Api, Tempat-tempat Ibadah berupa Masjid Kuno Jami’ , Manjid Sapuro, Klenteng, serta Rumah Pangeran Keputran, Rumah Pribadi Patih Sepuh, Rumah Adat Pekalongan, Rumah Pecinan. Peninggalan bersejarah tersebut diatas merupakan Potensi Pariwisata Kota Pekalongan yang harus terus dikembangkan sebagai daya tarik wisatawan baik lokal, regional, nasional maupun internasional.
Kota Pekalongan boleh dikatakan telah menjadi salah satu Kota Referensi bagi produk-produk Batik, baik secara Nasional maupun Internasional. Hal ini diperkuat dengan telah diresmikannya Sebuah Museum Batik Nasional oleh Presiden Republik Indonesia (Bapak Susilo Bambang Yudhoyono) pada tanggal 12 Juli 2006.
Pengunjung Museum adalah wisatawan nusantara dan mancanegara, para pelajar dan mahasiswa banyak berkunjung untuk pembelajaran serta penelitian dalam pembuatan karya tulis dan skripsi. Museum Batik Nasional terletak di Jl. Jetayu No. 3 Pekalongan, menempati sebuah gedung Kuno