Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) XII PTAI se Indonesia yang dihelat di bumi perkemahan IAIN Bengkulu, 14-20 Mei 2014 lalu, menjadi wahana edukasi beragam kreatifitas para Pramuka Pandega dari berbagai kampus PTAIN/PTAIS se Indonesia. Hari kedua PWN, selain digelar berbagai kegiatan lomba dan pameran bazar juga ditampilkan pentas budaya nusantara.
Dari berbagai bazar yang dipamerkan oleh para kontingen, tak luput dari perhatian yakni bazar dari kontingen Racana STAIN Pekalongan – Jawa Tengah. Daerah Pekalongan memang populer dengan seni batik yang sudah mendunia. Dari berbagai jenis batik yang dipamerkan, diantaranya yakni batik untuk pakaian pria dan wanita, dompet batik, sandal batik dan gantungan kunci batik serta kain batik. Dari berbagai jenis batik tersebut di jual dengan harga terjangkau sesuai dengan kualitasnya mulai dari harga 50 ribu hingga 700 ribu. Kontingen Pramuka dari STAIN Pekalongan berjumlah 21 orang, dengan rincian satu pinkon (pimpinan kontingen), dua bindamping (pembina Pendamping) dan 18 peserta putra dan putri, mereka ke Bengkulu melalui jalur udara.
Menurut Kak Nalim selaku Pembina Pendamping, kontingen Racana STAIN Pekalongan telah sejak awal mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan “baru” di PWN XII yakni pembelajaran enterpreneurship. Salah satunya yaitu memamerkan hasil karya dari masing-masing daerah asal kontingen. Tidak hanya memamerkan, melainkan sekaligus juga belajar bagaimana cara memasarkan (marketing). Kontingen STAIN Pekalongan juga membawa seperangkat alat membatik lengkap guna memamerkan cara membatik secara langsung kepada para pengunjung. Artinya pengunjung tidak hanya mengetahui produk batik yang dihasilkan namun juga memahami bagaimana proses pembuatan batik.
Dalam pembelajaran enterpreneurship ini, setiap peserta PWN dari STAIN Pekalongan membawa dua kodi hasil karya batik Pekalongan. Setiap peserta membawa jenis batik yang berbeda. Mulai dari hem, blus, daster, longdress sampai handicraft seperti dompet batik, sandal batik, tas batik, gantungan kunci dan lain-lain. Dengan cara demikian, terkumpulah 36 kodi dengan 18 varian produk Pekalongan yang siap dipamerkan dan sekaligus dipasarkan.
Sejak hari pertama pembukaan pameran, stand racana STAIN Pekalongan selalu ramai dikerubuti para pengunjung, baik yang melakukan pembelian maupun hanya sekedar ingin melihat hasil kerajinan batik. Para pengunjung tidak hanya dari kalangan peserta kemah saja, melainkan para pimpinan PTAIN yang hadir di Bengkulu, dan juga masyarakat sekitar Bengkulu.
Dari berbagai rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Panitia PWN, kontingen dari STAIN Pekalongan aktif mengikutinya. Mereka telah mempersiapkan dengan matang sebelum keberangkatan ke Bengkulu sehingga apapun kegiatan yang diagendakan selalu dapat diikuti dengan baik, demikian dijelaskan Kak Imam Santoso, salah satu peserta dari STAIN Pekalongan.
