Pekalongan - Pada Sabtu, (9/12/2017) IAIN Pekalongan kedatangan dua “Nabi” jurnal yang dikemas dalam acara bertajuk “Tata Kelola OJS Menuju Akreditasi Tahun 2017”. Dua “Nabi” yang dimaksud adalah para narasumber berkompeten yang dihadirkan untuk memberikan pencerahan kepada para pengelola jurnal di lingkungan IAIN Pekalongan. Pertama, Dr. Lukman, S.T, M.Hum dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kedua, Prof. Dr. Istadi, S.T, M.T.
Hal tersebut yang disampaikan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Maghfur, M.Ag ketika memberikan sambutan pada acara workshop yang diselenggarakan di Ruang Sidang Lt. 3 Rektorat IAIN Pekalongan. Menurut Maghfur, setelah acara ini diharapkan semua pengelola jurnal di IAIN Pekalongan memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk mengawal perkembangan jurnal masing-masing. “Mari kita buat jurnal sebagai rezim kampus. Rezim akademik yang bisa membuka ruang-ruang diskusi yang dinamis,” pungkasnya.
Didaulat sebagai pembicara pertama, Dr. Lukman mengingatkan kontribusi besar lembaga pendidikan terletak pada jurnal. Hal tersebut dikarenakan kenaikan pangkat dosen sangat erat kaitannya dengan publikasi di jurnal. Menurutnya, para pengelola jurnal merupakan orang yang membuka pintu rezeki bagi orang lain. Turunan lanjutan dari bagusnya publikasi akan berdampak sistemik kepada rangking institusi. Semakin bagus dan kredibel sebuah jurnal, maka akan semakin mengangkat posisi universitas.
Jurnal sebagai cermin kampus
“Sebagai contoh,” Lukman menambahkan, “IAIN Pekalongan mendapatkan rangking 256 dari 4448 kampus di seluruh Indonesia. Kita mengapresiasi ini. Ini bagus untuk pengembangan nama institusi.”
Lebih lanjut Lukman menjelaskan pencapaian itu tidak lepas dari 15 dosen IAIN Pekalongan yang memiliki akun di Scopus. Sebagai informasi, Scopus merupakan salah satu pengindeks jurnal internasional yang dijadikan tolok ukur publikasi. “Sekarang ini, yang dilihat dari seorang dosen adalah karya publikasi mereka. Dalam hal ini, apa yang dihasilkan dosen IAIN Pekalongan adalah cerminan dari kualitasnya,” tutur Lukman.
Sementara itu, Prof. Dr. Istadi, S.T, M.T menyoroti mekanisme yang harus diketahui oleh para pengelola jurnal agar bisa mendapatkan akreditasi. “Di samping kualitas artikel yang baik, tata kelola harus diperhatikan. Karena dalam Online Journal System atau OJS hal tersebut mendapatkan poin tersendiri,” tutur dosen Universitas Diponegoro ini.
Istadi juga menyinggung beberapa detail terkait tata kelola jurnal online, misalnya, petunjuk submit online, template, state counter, hingga perujukan gambar atau grafik di halaman artikel jurnal. “Semua itu akan menjadi pertimbangan bagi para asesor nantinya.”
Secara khusus, Wakil Rektor 1, Dr. Mukhlisin, M.Ag mengapresiasi para peserta yang mau meluangkan waktu hari liburnya untuk ikut berpartisipasi dalam mensukseskan acara. Mukhlisin menjelaskan dosen-dosen IAIN Pekalongan telah membuat akun-akun akademik yang bisa mengukur tingkat kepakaran seorang dosen. “Beberapa hari lalu, LP2M bekerja sama dengan PTIPD telah melaksnakan kegiatan pembuatan akun-akun bagi dosen, baik di Google Scholar, Orcid, dan Research Gate,” jelasnya. Diharapkan, hal tersebut bisa menambah semangat semua dosen untuk terus berkarya dan mempublikasikan karyanya.