KORELASI TRADISI “NGAPATI” DENGAN HADITS PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

  • Hasan Su’aidi
DOI: https://doi.org/10.28918/religia.v15i1.124

Abstract

Ngapati atau ggupati adalah salah satu tradisi yang berkembang di tengah masyarakat Islam Indonesia, khususnya Jawa. Upacara tersebut diadakan sebagai bentuk tanda syukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan, disamping permohonan atas keselamatan dan kesejahteraan janin. Acara ini dilaksanakan ketika umur janin mencapai 4 bulan. Karena janin pada saat itu telah sampai pada tahapan yang sangat penting. Namun demikian, pada satu sisi upacara ini seringkali dianggap sebagai amaliah yang tidak diajarkan di dalam Islam sehingga dinilai sebagai amaliah sesat. Tulisan ini mencoba untuk menelaah tentang bagaimana Islam menyikapi upacara ngapati dalam bingkai hadits dan tradisi yang berkembang.
Published
2017-10-03
How to Cite
SU’AIDI, Hasan. KORELASI TRADISI “NGAPATI” DENGAN HADITS PROSES PENCIPTAAN MANUSIA. RELIGIA, [S.l.], v. 15, n. 1, oct. 2017. ISSN 2527-5992. Available at: <http://e-journal.stain-pekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/view/124>. Date accessed: 31 dec. 2017. doi: https://doi.org/10.28918/religia.v15i1.124.
Section
Artikel

Keywords

Masyarakat Jawa, slametan, akulturasi