FORMALISASI DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN PESANTREN

  • Ahmad Takrifin
  • Muhlisin Muhlisin
  • Maskhur Maskhur
  • Miftahul Ula
DOI: https://doi.org/10.28918/jupe.v5i2.244

Abstract

Kajian ini menyimpulkan bahwa upaya formalisasi pendidikan pesantren yang dilaksanakan pada beberapa pesantren di Kota Pekalongan dengan orientasi "setengah hati", tidak diikuti pendirian lembaga pendidikan formal, justru berdampak negatif terhadap perkembangan pesantren. Sebaliknya, jika diikuti dengan pendirian lembaga pendidikan formal seperti MTs dan MA maka berpengaruh terhadap perkembangan pesantren secara kondusif. Formalisasi pesantren juga berdampak terhadap pergeseran pola kepemimpinan pesantren, dari kepemimpinan individu ke kepemimpinan kolektif yayasan; dari sistem pendidikan tradisional ke sistem pendidikan persekolahan; dari kurikulum kitab kuning oriented ke kurikulum integrative; dan dari metode tradisional salafi yang kyai oriented (weton, sorogan, hapalan, ceramah) ke metode student oriented (diskusi, resitasi, problem solving, kerja kelompok) dan lain-lain. Yang menarik, ketika pesantren-pesantren yang diteliti memformalisasikan pendidikannya, kurikulum pesantren salaf yang berbasis kitab kuning tetap dipertahankan, sedangkan ilmu umum hanya dijadikan pendukung ilmu agama yang ada di kurikulum salaf. Ilmu umum dipandang sebagai kebutuhan/tantangan modernisasi pendidikan.
Published
2013-05-21
How to Cite
TAKRIFIN, Ahmad et al. FORMALISASI DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN PESANTREN. JURNAL PENELITIAN, [S.l.], v. 5, n. 2, may 2013. ISSN 2541-6944. Available at: <http://e-journal.stain-pekalongan.ac.id/index.php/Penelitian/article/view/244>. Date accessed: 11 dec. 2017. doi: https://doi.org/10.28918/jupe.v5i2.244.
Section
Artikel

Keywords

Formalisasi, Transformasi, Pesantren