HERMENEUTIKA GADAMER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMAHAMAN KONTEMPORER AL-QUR’AN
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana
pemikiran hermeneutika Gadamer dan implikasinya terhadap
pembacaan kontemporer al-Qur’an. Kajian hermeneutiknya
terkait dengan pertanyaan kunci tentang pemahaman teks,
yaitu apa dan bagaimana sebenarnya pemahaman tersebut?
Dengan ini Gadamer telah mengalihkan corak hermeneutika
dari tataran epistemologis –seputar metode- menjadi ontologis.
Jejak hermeneutika sebenarnya menunjukkan bahwa sejak
Schleiermacher hermeneutika terus berkembang dengan
beragam variannya, enerobos pemikiran Islam kontemporer dan
semakin mendapat celah diantara resistensi sakralitas terhadap
teks- teks keagamaan. Corak Gadamer merupakan salah satu
yang mempengaruhi pemikiran Islam kontemporer tersebut.
Diantara idenya yang mengimplikasi adalah : pertama, terkait
konsep “kata batin” yang memperkuat diskursus tentang al-
Qur’an sebagai mushaf dan al-Qur’an sebagai firman Allah,
kedua terkait konsep “makna eksistensial” yang menimbulkan
kritik internal Islam terhadap sikap sakralitas berlebihan
terhadap teks- teks keagamaan, dan yang ketiga terkait “sejarah
efektif” yang menimbulkan pemikiran seputar relatifitas
penafsiran al-Qur’an.
pemikiran hermeneutika Gadamer dan implikasinya terhadap
pembacaan kontemporer al-Qur’an. Kajian hermeneutiknya
terkait dengan pertanyaan kunci tentang pemahaman teks,
yaitu apa dan bagaimana sebenarnya pemahaman tersebut?
Dengan ini Gadamer telah mengalihkan corak hermeneutika
dari tataran epistemologis –seputar metode- menjadi ontologis.
Jejak hermeneutika sebenarnya menunjukkan bahwa sejak
Schleiermacher hermeneutika terus berkembang dengan
beragam variannya, enerobos pemikiran Islam kontemporer dan
semakin mendapat celah diantara resistensi sakralitas terhadap
teks- teks keagamaan. Corak Gadamer merupakan salah satu
yang mempengaruhi pemikiran Islam kontemporer tersebut.
Diantara idenya yang mengimplikasi adalah : pertama, terkait
konsep “kata batin” yang memperkuat diskursus tentang al-
Qur’an sebagai mushaf dan al-Qur’an sebagai firman Allah,
kedua terkait konsep “makna eksistensial” yang menimbulkan
kritik internal Islam terhadap sikap sakralitas berlebihan
terhadap teks- teks keagamaan, dan yang ketiga terkait “sejarah
efektif” yang menimbulkan pemikiran seputar relatifitas
penafsiran al-Qur’an.
Keywords
Hermeneutika, Gadamer, Penafsiran, makna, dan teks
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.28918/religia.v14i2.90
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.