MOTIVASI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH: BERKAH ATAU BERKAT?
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif penomenologi yang bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi guru-guru madrasah Ibtidaiyah yang ada di Kota Pekalongan dalam melaksanakan tugasnya. Data dikumpulkan dengan interview mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Hubermen. Hasilnya menunjukan bahwa semua informan yakin bahwa guru adalah profesi yang berkah. Oleh karena itu, motivasi mereka menjadi guru adalah memperoleh berkah. Meskipun demikian, mereka juga sangat berharap memperoleh gaji (berkat) yang cukup dari profesinya. Dengan demikian, keyakinan adanya berkah dan harapan memperoleh berkat yang cukup dari profesi yang ditekuni harus ada pada diri setiap guru agar mereka terdorong untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
This research is a qualitative study that aimed to describe the motivation of Madrasa Ibtidaiya teachers in Pekalongan about their teaching activities. Data were collected by in-depth interviews, participant observation, and documentation. Analysis of the data using the interactive model developed by Miles and Hubermen. The result showed that the informants believed that teacher was a blessing (berkah) profession, so they wanted to be a teacher. Therefore, they also said that they hoped to get enough salary (berkat) from their profession. The combination of teachers’ beliefs about the blessings (berkah) in the teaching profession and the hopes to get enough salary (berkat) from it will encourage them to do their job seriously.
Keywords
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.